Puisi Melupakanmu | Menutup Kedua Mata Untuk Melupakanmu

Puisi Melupakanmu | Menutup Kedua Mata Untuk Melupakanmu


Juga semua huruf yang kautitipkan pada angin dan lautan
Atau setiap jengkal jalan yang kita lewati
Karena setiap pandangan mengajak nafas tertahan
Setiap goyang dahan dan kilau cahaya

Kututup kedua telingaku biar tak lagi kudengar suaramu
Juga semua nada yang kautitipkan pada musafir lalu
Atau setiap denting yang kita hayati
Karena setiap pendengaran mengajak hati tersayat
Setiap alunan lagu dan desah nafasmu

Tapi apalah gunanya jika semua telah ada terpahat di hati dan kepala
Bahkan setiap molekul aroma yang menguar dari tubuh kita
Dan setiap detik yang kita lewati bersama
Hujan tak mampu menghanyutkan
Angin tak mampu menerbangkan
Masih menimbunku dengan segala ingatan
Tentang canda, tentang praduga, tentang gairah, tentang amarah

Kututup rapat bibirku biar tak lagi bicara padamu
Juga semua kata tertahan menumpuk dalam rongga mulutku
Atau setiap ungkap yang kitapahami
Karena setiap perkataan mengajak nafas tercekat
Setiap cumbu rayu dan bisik cintaku

Tapi adakah artinya jika semua berputar bersama setiap hela nafas dan detak jantung
Bahkan setiap gerakan yang terayun dari helai rambut kita
Dan setiap kata yang bergema di udara
Senandung tak mampu hapuskan
Tarian tak mampu hilangkan
Masih mengajakku nikmati perih kenangan
Tentang rasa, tentang harapan, tentang rindu, tentang janji

Kututup pintu hatiku biar tak lagi ada yang mengganggu.