Manalu (39) yang rumahnya hanya berjarak 200 meter dari TMP mengungkapkan, lokasi pemakaman tersebut sering dijadikan tempat berkumpul sejumlah pengamen dan pasangan muda-mudi. Mereka tidak hanya datang pada siang hari, tapi juga malam hari.
Setiap hari pagar TMP menurut Manalu terkunci. Namun, pengamen dan pasangan tersebut masuk TMP dengan cara melompat pagar, karena di tempat tersebut tidak ada penjagaan, sehingga mereka bebas melakukan apa saja.
Selain tidak ada penjaga, TMP minim penerangan. Pada malam hari, TMP hanya diterangi sejumlah lampu,”Kalau gelap gulita memang tidak, tapi remang-remang sehingga banyak orang yang mau berkumpul di situ. Kebanyakan pasangan muda mudi,”paparnya.
Kepala Bidang Penerangan Jalan Umum (Kabid PJU), Dinas PPPJU Kota Bekasi Mardani mengatakan, pihaknya telah beberapa kali melakukan perbaikan dan pemasangan lampu di taman-taman kota di Kota Bekasi.
Tetapi karena kurangnya kesadaran rasa memiliki fasilitas umum bagi masyarakat bekasi masih sangat kurang, maka tidak sedikit lampu-lampu taman dirusak. ”Seperti lampu yang berada di GOR Bekasi, disana lampunya banyak yang di rusak dan kabelnya di putus oleh PSK yang biasa mangkal disana,” terangnya.
Dibutuhkan ketegasan dari pemerintah Kota Bekasi dan koordinasi yang baik antara dinas terkait untuk merawat taman-taman Kota di Kota Bekasi, agar taman-taman Kota menjadi fungsi yang semestinya. Dan yang tidak kalah penting yaitu rasa memiliki bagi masyarakat Kota Bekasi.
Sumber inilah.com